Selasa, 03 November 2015



                                                            Commuter Line
Sejarah

Kereta api pertama kali masuk ke indonesia pada tanggal 10 Februari 1870 di Semarang untuk menghubungkan  kota Semarang sampai Surakarta. Kemajuan transportasi  darat ini menumbukan minat investor untuk membuka jalur kereta api di beberapa kota lainnya, termasuk untuk menghubungkan kota Jakarta – Bogor.
Krl, itulah panggilan yang sekarang kerap disebutkan untuk menggambarkan kereta api kini. Adapun tarif yang harus dikeluarkan untuk menikmati transportasi tersebut adalah sebagai berikut
Krl  ekonomi jurusan Bogor – Jakarta : Rp 2000
Krl AC jurusan Bogor – Jakarta : Rp 5500
Krl Exspress Pakuan Jurusan Bogor – Jakarta : Rp 11.000
            Perbedaan tarif diatas tentu saja pelayanan yang diterima berbeda-beda
Krl ekonomi dikhususkan untuk penumpang menengah kebawah. Bentuk krl ekonomi yang kini masih beroprasi sebenarnya sudah tidak layak dipakai, selain karena fasilitasnya kurang memadai, krl yang satu ini juga sering mengalami kerusakan. tetapi mau bagaimana lagi? Penumpang krl tidak semua berkemampuan lebih yang bisa menaikki kereta fasilitas lebih.
Krl AC menjadi alternatif bagi anda yang tidak suka berdesak-desakan dan ingin menikmati perjalanan jauh anda dengan nyaman. Rute krl ini sama dengan rute krl ekonomi yakni berhenti di setiap stasiun, Krl ini pun dilengkapi dengan fasilitas AC dan bangku tempat duduk yang nyaman.
Krl exspress pakuan, kereta ini bisa menjadi alternatif bagi anda yang ingin cepat sampai ke tempat tujuan dengan cepat, karena krl exspress adalah satu-satunya kereta yang tidak berhenti di semua stasiun, hanya berhenti di stasiun tertentu saja.

            Kereta rel listrik exspres mulai akhir tahun 2010 telah dihapuskan dan tarifnya disamakan dengan krl AC yang juga mengalami kenaikan tarif, dari Rp 5500 menjadi Rp 7000 dan juga merubah namanya menjadi KRL COMMUTERLINE, dan menambah 2 gerbong (di depan dan di belakang) khusus untuk penumpang wanita, hal ini juga sempat menuai kontroversi khususnya bagi pengguna krl AC yang tarifnya mengalami kenaikkan.
Image
Kontroversi tidak berhenti sampai disini, pada sekitar bulan 1 Oktober 2012 terjadi penyesuaian tarif krl commuterline dan penambahan harga tiket sebesar Rp 2000

Ini menandakan bahwa tarif krl Commuter Line yang semula Rp 7000 ditambah Rp 2000 menjadi Rp 9000 per tiket. Pada kenaikan tarif kali ini PT kereta api indonesia menambah kereta baru , yakni kereta Commuter Line khusus untuk penumpang wanita ( satu rangkaian kereta)
Hal ini memunculkan pertanyaan di benak kita, kalau kenaiikan tarif kereta yang pertama belum dibarengi dengan fasilitas yang di berikan
Lalu diberikan penyesuaian tarif yang kedua, hal ini menambah cerita dibalik setiap perjalan kereta listrik ini, mulai dari keterlambatan, gangguan gangguan yang menghambat perjalanan , serta ketidakefisienan jadwal yang membingungkan pengguna krl tersebut.
Kereta Commuterline dapat menjadi kereta ekonomi saat jadwal tidak diimbangi dengan jam padat penumpang.

Berdesakkan, sudah menjadi hal lazim untuk pengguna kereta listrik, khususnya pada jam jam sibuk, seperti jam berangkat kerja atau jam pulang kerja , hal ini dapat terlihat tatkala pintu otomatis yang tertutup saat kereta berjalan masih terbuka atau terpaksa dibuka karena padatnya penumpang yang naik.
Krl adalah transportasi alternatif yang menjadi hal penting untuk pekerja atau mahasiswa yang mengalami jarak jauh untuk mencapai tujuannya masing-masing, banyak memang transportasi alternatif lainnya, tetapi kereta listrik menjadi pilihan utama untuk digunakan, mungkin karena biayanya yang relatif dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu tidak begitu lama.
Tetapi mengapa masih banyak pengguna yang masih bertahan walaupun kereta sering mengalami masalah-masalah ?
Mungkin mereka berfikir kalau mereka sudah bayar dan mereka berhak untuk menerima fasilitas yang sesuai, entahlah
Tapi mungkin untuk kedepannya PT kereta api dapat meminimalisir masalah-masalah yang ditimbulkan kereta listrik, sehingga penumpang dapat lebih nyaman menikmati perjalannnya



Rute

Bagi teman-teman yang tinggal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), KA Commuter Jabodetabek (atau disebut juga KRL Commuter Line) menjadi salah satu jenis transportasi umum yang cukup nyaman untuk digunakan. KA Commuter Jabodetabek adalah jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (PTKA). Dengan menggunakan KA Commuter Jabodetabek, kita dapat menuju ke berbagai tempat di sekitar Jabodetabek dengan mudah dan cepat.
Berikut ini saya akan sajikan tabel rute perjalanan KA Commuter Jabodetabek.
Warna JalurRuteStasiun yang Dilewati
MerahJakarta Kota – Depok – Bogor–          Stasiun Jakarta Kota-          Stasiun Jayakarta
–          Stasiun Mangga Besar
–          Stasiun Sawah Besar
–          Stasiun Juanda
–          Stasiun Gambir (tidak berhenti)
–          Stasiun Gondangdia
–          Stasiun Cikini
–          Stasiun Manggarai
–          Stasiun Tebet
–          Stasiun Cawang
–          Stasiun Duren Kalibata
–          Stasiun Pasar Minggu Baru
–          Stasiun Pasar Minggu
–          Stasiun Tanjung Barat
–          Stasiun Lenteng Agung
–          Stasiun Universitas Pancasila
–          Stasiun Universitas Indonesia
–          Stasiun Pondok Cina
–          Stasiun Depok Baru
–          Stasiun Depok
–          Stasiun Citayam
–          Stasiun Bojonggede
–          Stasiun Cilebut
–          Stasiun Bogor
BiruJakarta Kota – Bekasi–          Stasiun Jakarta Kota-          Stasiun Jayakarta
–          Stasiun Mangga Besar
–          Stasiun Sawah Besar
–          Stasiun Juanda
–          Stasiun Gambir (tidak berhenti)
–          Stasiun Gondangdia
–          Stasiun Cikini
–          Stasiun Manggarai
–          Stasiun Jatinegara
–          Stasiun Cipinang (tidak berhenti)
–          Stasiun Klender
–          Stasiun Buaran
–          Stasiun Klender Baru
–          Stasiun Cakung
–          Stasiun Rawabebek (tidak berhenti)
–          Stasiun Kranji
–          Stasiun Bekasi
KuningJatinegara – Depok – Bogor–          Stasiun Jatinegara-          Stasiun Pondok Jati
–          Stasiun Kramat
–          Stasiun Gang Sentiong
–          Stasiun Pasar Senen (hanya berhenti untuk kereta dari Jatinegara, sedangkan arah sebaliknya tidak berhenti)
–          Stasiun Kemayoran
–          Stasiun Rajawali
–          Stasiun Kampung Bandan
–          Stasiun Angke (tidak berhenti)
–          Stasiun Duri
–          Stasiun Tanah Abang
–          Stasiun Karet
–          Stasiun Sudirman
–          Stasiun Mampang (tidak berhenti)
–          Stasiun Manggarai
–          Stasiun Tebet
–          Stasiun Cawang
–          Stasiun Duren Kalibata
–          Stasiun Pasar Minggu Baru
–          Stasiun Pasar Minggu
–          Stasiun Tanjung Barat
–          Stasiun Lenteng Agung
–          Stasiun Universitas Pancasila
–          Stasiun Universitas Indonesia
–          Stasiun Pondok Cina
–          Stasiun Depok Baru
–          Stasiun Depok
–          Stasiun Citayam
–          Stasiun Bojonggede
–          Stasiun Cilebut
–          Stasiun Bogor
Duri – Nambo–          Stasiun Duri-          Stasiun Tanah Abang
–          Stasiun Karet
–          Stasiun Sudirman
–          Stasiun Mampang (tidak berhenti)
–          Stasiun Manggarai
–          Stasiun Tebet
–          Stasiun Cawang
–          Stasiun Duren Kalibata
–          Stasiun Pasar Minggu Baru
–          Stasiun Pasar Minggu
–          Stasiun Tanjung Barat
–          Stasiun Lenteng Agung
–          Stasiun Universitas Pancasila
–          Stasiun Universitas Indonesia
–          Stasiun Pondok Cina
–          Stasiun Depok Baru
–          Stasiun Depok
–          Stasiun Citayam
–          Stasiun Pondok Rajeg (tidak berhenti)
–          Stasiun Cibinong
–          Stasiun Gunung Putri (tidak berhenti)
–          Stasiun Nambo
HijauTanah Abang –Serpong – Parung Panjang – Maja–          Stasiun Tanah Abang-          Stasiun Palmerah
–          Stasiun Kebayoran
–          Stasiun Pondok Betung (tidak berhenti)
–          Stasiun Pondok Ranji
–          Stasiun Jurangmangu
–          Stasiun Sudimara
–          Stasiun Ciater (tidak berhenti)
–          Stasiun Rawa Buntu
–          Stasiun Serpong
–          Stasiun Cisauk
–          Stasiun Cicayur
–          Stasiun Parung Panjang
–          Stasiun Cilejit
–          Stasiun Daru
–          Stasiun Tenjo
–          Stasiun Tigaraksa
–          Stasiun Cikoya
–          Stasiun Maja
CoklatDuri – Tangerang–          Stasiun Duri-          Stasiun Grogol (tidak berhenti)
–          Stasiun Pesing
–          Stasiun Taman Kota (tidak berhenti)
–          Stasiun Bojong Indah
–          Stasiun Rawa Buaya
–          Stasiun Kalideres
–          Stasiun Poris
–          Stasiun Batuceper
–          Stasiun Tanah Tinggi (tidak berhenti)
–          Stasiun Tangerang
PinkJakarta Kota – Tanjung Priok (belum beroperasi penuh)–          Stasiun Jakarta Kota-          Stasiun Kampung Bandan
–          Stasiun Ancol (belum beroperasi)
–          Stasiun Tanjung Priok (belum beroperasi)
PutihJakarta Kota – Manggarai (feeder)–          Stasiun Jakarta Kota-          Stasiun Kampung Bandan
–          Stasiun Angke (tidak berhenti)
–          Stasiun Duri
–          Stasiun Tanah Abang
–          Stasiun Karet
–          Stasiun Sudirman
–          Stasiun Mampang (tidak berhenti)
–          Stasiun Manggarai

Berikut ini saya sajikan juga daftar stasiun transit (stasiun yang bisa digunakan untuk berpindah jalur). Misalnya, jika teman-teman ingin pergi dari Bogor ke Bekasi, maka teman-teman harus transit di Stasiun Manggarai. Contoh lain, apabila teman-teman ingin ke luar kota (misalnya ke Sukabumi), teman-teman bisa transit di Stasiun Bogor. Stasiun yang dapat digunakan untuk transit adalah sebagai berikut.
  1. Stasiun Jakarta Kota
  2. Stasiun Gambir
  3. Stasiun Manggarai
  4. Stasiun Jatinegara
  5. Stasiun Tanah Abang
  6. Stasiun Duri
  7. Stasiun Kampung Bandan
  8. Stasiun Pasar Senen
  9. Stasiun Bogor
  10. Stasiun Bekasi
  11. Stasiun Tangerang
  12. Stasiun Tanjung Priok (belum beroperasi)
  13. Stasiun Citayam
  14. Stasiun Nambo

Rute 
Rute


                               

                                       My Hobby

Tgl 21 agust: kita jemput di jakarta berangkat sekitar jam 9-20 malam, jika datang lebih cepat, saya disiapkan wisma transit di wisma sarang badak utk istirahat nunggu pagi.

Day1/22 agust  : sumur - peucang island
Jam 6 : sarapan/ breafing
Jam 7.  : boarding ke dermaga
Jam 8.  : naik kapal menuju pulau badul
Jam 10 : snorkling coral reef, beaching
Jam 11 : naik kapal ke pulau peucang
Jam 12: makan siang didermaga cidaon
Jam 13: tour cidaon/ animals observation
Jam 14: coffe time dan chek in kamar dipeucang.    (barak)
Jam 15: free your time/ persiapan trekking
Jam 14: jungle trekking 5km ke karang copong
Jam 18: free your time
Jam 19: makan malam/ bbq menu
Jam 20: coffe time/ history telling ujungkulon
Jam 21: rest and sleep, bagi suka mancing kita siapkan umpan, mancing dgn kapal ke spot mancing mania (alat bawa sendiri)

Day2/23 august  : peucang - sumur
Jam 5: sunrise foto hunting (self service)
Jam 6: sarapan
Jam 7: rilexing, nikmatin alam peucang isl
Jam 9: chek out kapal menuju pulau handeuleum
Jam 11: tour sungai cigenter ( opsional self paid 50.000/orang)
Jam 13: kapal kembali sumur, mampir dulu di pulau oar dan pulau mangir, jika ada waktu, makan siang dan coffe time we serv on boat
Jam 15: kapal mendarat didermaga sumur and our serv. Dilanjutkan ke jakarta

pantai peucang

karang copong
sungai di ujung kulon

karang copong

karang copong

sejarah

Dinamakan peucang mengambil nama dari sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya "mata peucang". "Peucang" juga adalah istilah dalam Bahasa Sunda untuk menyebut kancil.

Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa seperti rusa (Cervus timorensis), banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau(Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak.
Hutan Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Selain itu juga ada pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.
Pantai pulau ini teramat indah dengan hamparan pasir putih dengan laut hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, atau snorkeling.
Di pulau ini juga terdapat sebuah air terjun di Citerjun.

Obyek yang cukup menarik perhatian wisatawan di pulau ini adalah Karang Copong adalah nama sebuah karang mati besar yang berlubang (copong) yang terletak di bagian utara pulau.
Di sini menjadi tempat favorit untuk menyelam karena keindahan dasar laut dan keanekaragam ikannya. Juga menjadi tujuan bagi wisatawan yang menyukai memancing.