Sejarah
Kereta api pertama kali masuk ke indonesia pada tanggal 10 Februari 1870 di Semarang untuk menghubungkan kota Semarang sampai Surakarta. Kemajuan transportasi darat ini menumbukan minat investor untuk membuka jalur kereta api di beberapa kota lainnya, termasuk untuk menghubungkan kota Jakarta – Bogor.
Krl, itulah panggilan yang sekarang kerap disebutkan untuk menggambarkan kereta api kini. Adapun tarif yang harus dikeluarkan untuk menikmati transportasi tersebut adalah sebagai berikut
Krl ekonomi jurusan Bogor – Jakarta : Rp 2000
Krl AC jurusan Bogor – Jakarta : Rp 5500
Krl Exspress Pakuan Jurusan Bogor – Jakarta : Rp 11.000
Perbedaan tarif diatas tentu saja pelayanan yang diterima berbeda-beda
Krl ekonomi dikhususkan untuk penumpang menengah kebawah. Bentuk krl ekonomi yang kini masih beroprasi sebenarnya sudah tidak layak dipakai, selain karena fasilitasnya kurang memadai, krl yang satu ini juga sering mengalami kerusakan. tetapi mau bagaimana lagi? Penumpang krl tidak semua berkemampuan lebih yang bisa menaikki kereta fasilitas lebih.
Krl AC menjadi alternatif bagi anda yang tidak suka berdesak-desakan dan ingin menikmati perjalanan jauh anda dengan nyaman. Rute krl ini sama dengan rute krl ekonomi yakni berhenti di setiap stasiun, Krl ini pun dilengkapi dengan fasilitas AC dan bangku tempat duduk yang nyaman.
Krl exspress pakuan, kereta ini bisa menjadi alternatif bagi anda yang ingin cepat sampai ke tempat tujuan dengan cepat, karena krl exspress adalah satu-satunya kereta yang tidak berhenti di semua stasiun, hanya berhenti di stasiun tertentu saja.
Kereta rel listrik exspres mulai akhir tahun 2010 telah dihapuskan dan tarifnya disamakan dengan krl AC yang juga mengalami kenaikan tarif, dari Rp 5500 menjadi Rp 7000 dan juga merubah namanya menjadi KRL COMMUTERLINE, dan menambah 2 gerbong (di depan dan di belakang) khusus untuk penumpang wanita, hal ini juga sempat menuai kontroversi khususnya bagi pengguna krl AC yang tarifnya mengalami kenaikkan.
Kontroversi tidak berhenti sampai disini, pada sekitar bulan 1 Oktober 2012 terjadi penyesuaian tarif krl commuterline dan penambahan harga tiket sebesar Rp 2000
Ini menandakan bahwa tarif krl Commuter Line yang semula Rp 7000 ditambah Rp 2000 menjadi Rp 9000 per tiket. Pada kenaikan tarif kali ini PT kereta api indonesia menambah kereta baru , yakni kereta Commuter Line khusus untuk penumpang wanita ( satu rangkaian kereta)
Hal ini memunculkan pertanyaan di benak kita, kalau kenaiikan tarif kereta yang pertama belum dibarengi dengan fasilitas yang di berikan
Lalu diberikan penyesuaian tarif yang kedua, hal ini menambah cerita dibalik setiap perjalan kereta listrik ini, mulai dari keterlambatan, gangguan gangguan yang menghambat perjalanan , serta ketidakefisienan jadwal yang membingungkan pengguna krl tersebut.
Kereta Commuterline dapat menjadi kereta ekonomi saat jadwal tidak diimbangi dengan jam padat penumpang.
Berdesakkan, sudah menjadi hal lazim untuk pengguna kereta listrik, khususnya pada jam jam sibuk, seperti jam berangkat kerja atau jam pulang kerja , hal ini dapat terlihat tatkala pintu otomatis yang tertutup saat kereta berjalan masih terbuka atau terpaksa dibuka karena padatnya penumpang yang naik.
Krl adalah transportasi alternatif yang menjadi hal penting untuk pekerja atau mahasiswa yang mengalami jarak jauh untuk mencapai tujuannya masing-masing, banyak memang transportasi alternatif lainnya, tetapi kereta listrik menjadi pilihan utama untuk digunakan, mungkin karena biayanya yang relatif dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu tidak begitu lama.
Tetapi mengapa masih banyak pengguna yang masih bertahan walaupun kereta sering mengalami masalah-masalah ?
Mungkin mereka berfikir kalau mereka sudah bayar dan mereka berhak untuk menerima fasilitas yang sesuai, entahlah
Tapi mungkin untuk kedepannya PT kereta api dapat meminimalisir masalah-masalah yang ditimbulkan kereta listrik, sehingga penumpang dapat lebih nyaman menikmati perjalannnya
Rute
Bagi teman-teman yang tinggal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), KA Commuter Jabodetabek (atau disebut juga KRL Commuter Line) menjadi salah satu jenis transportasi umum yang cukup nyaman untuk digunakan. KA Commuter Jabodetabek adalah jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (PTKA). Dengan menggunakan KA Commuter Jabodetabek, kita dapat menuju ke berbagai tempat di sekitar Jabodetabek dengan mudah dan cepat.
Berikut ini saya akan sajikan tabel rute perjalanan KA Commuter Jabodetabek.
Warna Jalur | Rute | Stasiun yang Dilewati |
Merah | Jakarta Kota – Depok – Bogor | – Stasiun Jakarta Kota- Stasiun Jayakarta
– Stasiun Mangga Besar
– Stasiun Sawah Besar
– Stasiun Juanda
– Stasiun Gambir (tidak berhenti)
– Stasiun Gondangdia
– Stasiun Cikini
– Stasiun Manggarai
– Stasiun Tebet
– Stasiun Cawang
– Stasiun Duren Kalibata
– Stasiun Pasar Minggu Baru
– Stasiun Pasar Minggu
– Stasiun Tanjung Barat
– Stasiun Lenteng Agung
– Stasiun Universitas Pancasila
– Stasiun Universitas Indonesia
– Stasiun Pondok Cina
– Stasiun Depok Baru
– Stasiun Depok
– Stasiun Citayam
– Stasiun Bojonggede
– Stasiun Cilebut
– Stasiun Bogor
|
Biru | Jakarta Kota – Bekasi | – Stasiun Jakarta Kota- Stasiun Jayakarta
– Stasiun Mangga Besar
– Stasiun Sawah Besar
– Stasiun Juanda
– Stasiun Gambir (tidak berhenti)
– Stasiun Gondangdia
– Stasiun Cikini
– Stasiun Manggarai
– Stasiun Jatinegara
– Stasiun Cipinang (tidak berhenti)
– Stasiun Klender
– Stasiun Buaran
– Stasiun Klender Baru
– Stasiun Cakung
– Stasiun Rawabebek (tidak berhenti)
– Stasiun Kranji
– Stasiun Bekasi
|
Kuning | Jatinegara – Depok – Bogor | – Stasiun Jatinegara- Stasiun Pondok Jati
– Stasiun Kramat
– Stasiun Gang Sentiong
– Stasiun Pasar Senen (hanya berhenti untuk kereta dari Jatinegara, sedangkan arah sebaliknya tidak berhenti)
– Stasiun Kemayoran
– Stasiun Rajawali
– Stasiun Kampung Bandan
– Stasiun Angke (tidak berhenti)
– Stasiun Duri
– Stasiun Tanah Abang
– Stasiun Karet
– Stasiun Sudirman
– Stasiun Mampang (tidak berhenti)
– Stasiun Manggarai
– Stasiun Tebet
– Stasiun Cawang
– Stasiun Duren Kalibata
– Stasiun Pasar Minggu Baru
– Stasiun Pasar Minggu
– Stasiun Tanjung Barat
– Stasiun Lenteng Agung
– Stasiun Universitas Pancasila
– Stasiun Universitas Indonesia
– Stasiun Pondok Cina
– Stasiun Depok Baru
– Stasiun Depok
– Stasiun Citayam
– Stasiun Bojonggede
– Stasiun Cilebut
– Stasiun Bogor
|
Duri – Nambo | – Stasiun Duri- Stasiun Tanah Abang
– Stasiun Karet
– Stasiun Sudirman
– Stasiun Mampang (tidak berhenti)
– Stasiun Manggarai
– Stasiun Tebet
– Stasiun Cawang
– Stasiun Duren Kalibata
– Stasiun Pasar Minggu Baru
– Stasiun Pasar Minggu
– Stasiun Tanjung Barat
– Stasiun Lenteng Agung
– Stasiun Universitas Pancasila
– Stasiun Universitas Indonesia
– Stasiun Pondok Cina
– Stasiun Depok Baru
– Stasiun Depok
– Stasiun Citayam
– Stasiun Pondok Rajeg (tidak berhenti)
– Stasiun Cibinong
– Stasiun Gunung Putri (tidak berhenti)
– Stasiun Nambo
| |
Hijau | Tanah Abang –Serpong – Parung Panjang – Maja | – Stasiun Tanah Abang- Stasiun Palmerah
– Stasiun Kebayoran
– Stasiun Pondok Betung (tidak berhenti)
– Stasiun Pondok Ranji
– Stasiun Jurangmangu
– Stasiun Sudimara
– Stasiun Ciater (tidak berhenti)
– Stasiun Rawa Buntu
– Stasiun Serpong
– Stasiun Cisauk
– Stasiun Cicayur
– Stasiun Parung Panjang
– Stasiun Cilejit
– Stasiun Daru
– Stasiun Tenjo
– Stasiun Tigaraksa
– Stasiun Cikoya
– Stasiun Maja
|
Coklat | Duri – Tangerang | – Stasiun Duri- Stasiun Grogol (tidak berhenti)
– Stasiun Pesing
– Stasiun Taman Kota (tidak berhenti)
– Stasiun Bojong Indah
– Stasiun Rawa Buaya
– Stasiun Kalideres
– Stasiun Poris
– Stasiun Batuceper
– Stasiun Tanah Tinggi (tidak berhenti)
– Stasiun Tangerang
|
Pink | Jakarta Kota – Tanjung Priok (belum beroperasi penuh) | – Stasiun Jakarta Kota- Stasiun Kampung Bandan
– Stasiun Ancol (belum beroperasi)
– Stasiun Tanjung Priok (belum beroperasi)
|
Putih | Jakarta Kota – Manggarai (feeder) | – Stasiun Jakarta Kota- Stasiun Kampung Bandan
– Stasiun Angke (tidak berhenti)
– Stasiun Duri
– Stasiun Tanah Abang
– Stasiun Karet
– Stasiun Sudirman
– Stasiun Mampang (tidak berhenti)
– Stasiun Manggarai
|
Berikut ini saya sajikan juga daftar stasiun transit (stasiun yang bisa digunakan untuk berpindah jalur). Misalnya, jika teman-teman ingin pergi dari Bogor ke Bekasi, maka teman-teman harus transit di Stasiun Manggarai. Contoh lain, apabila teman-teman ingin ke luar kota (misalnya ke Sukabumi), teman-teman bisa transit di Stasiun Bogor. Stasiun yang dapat digunakan untuk transit adalah sebagai berikut.
- Stasiun Jakarta Kota
- Stasiun Gambir
- Stasiun Manggarai
- Stasiun Jatinegara
- Stasiun Tanah Abang
- Stasiun Duri
- Stasiun Kampung Bandan
- Stasiun Pasar Senen
- Stasiun Bogor
- Stasiun Bekasi
- Stasiun Tangerang
- Stasiun Tanjung Priok (belum beroperasi)
- Stasiun Citayam
- Stasiun Nambo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar